Harap
di pahami faktor yang menyebabkan kerja( karma) tidak berhenti
adalah pikiran. Sesungguhnya bila saat pikiran diam, pikiran dalam keadaak
alaminya atau tidak melakukan aktivitas (karma)
dan ketika pikiran terpengaruh mengarah
ke luar, maka pikiran akan menjadi berkondisi (karma) dan ketika pikiran itu
terpengaruhi olih hal- hal luar maka kondisi pikiran menjadi terkondisi(
karma). Pada saat pikiran terpengaruh oleh karma atau sudah berkondisi maka
saat itu pikiran terdorong kesana kemari serupa dengan kelinci yang liar (
Baca: pikiran kelinci) dan memunculkan kegoyahan mental. Dengan kegoyahan
pikiran dengan cepat meransang keadaan jiwa (mental) berkembang biak, maka
pikiran manusia akan semakin larut didalam pikiran terasing dalam kerja atau
karma.
Maka di dalam ajaran yoga sutra patanjali
memperaktekkan ajaran pengaturan kerlap- kerlip pikiran, kapanpun pikiran berubah, menjadi
tidak stabil dan melempat lempat itu merupakan pikiran yang sudah terpengaruhi
dan sudah terkondisi oleh karma ( kerja), maka didalam yoga sutra patanjali
kita disuruh untuk mengamati dan menyadari gerak- gerik, kerlap- kerlip pikiran
kita supaya pikiran itu tidak terkondisi oleh kerja (karma).
Demikian pula setelah pikiran terpengaruh
oleh kerja maka pikiran akan membentuk karma kehendak yang akan memunculkan
kesadaran serta memunculkan kehendak jasmani maupun rohani. Bila pikiran yang
sudah berkondisi oleh karma menguasai diri manusia dan membuat manusia menjadi tidak terkendali.
Maka manusia itu akan tidak sadar diibaratkan jatuh dari atas pohon sampai
tergeletak di atas tanah, kita hanya bisa bisa menyadari berapakah ketinggian
pohon itu, berapa ranting pohon yang patah itu semua seperti halnya pikiran
yang tidak terkendali maka pikiran kita akan melayang layang dan manusia akan menyadari bahwa hal yang
diluar yang selalu berubah itu kekal dan manusia akan terbelenggu oleh
ketakutan dan kebodohan batin yang mendalam.