Sabtu, 18 Mei 2013

Energi Rohani

Tanpa sengaja disiang hari bertepatan bapak Gubernur bali kunjungan kedesa saya, saya duduk dibawah pohon cempaka sambil merenung, tiba tiba pikiran saya tenang sekali seolah olah pikiran saya itu benar benar istirahat dengan rileks yang mendalam. Itu terjadi dengan sedirinya. Pikiran yang melompat lompat dan bergerak- gerak mulai kedalam dan mendalam lagi sampai bertemu dengan keheningagan batin didalam.  Bahkan lebih jauh lagi menyatu dengan keheningan batin yang mendalam, dan kita akan mendapatkan ketenangan yang lebih dari sebelumnya.
  Sebagaimana sifat alamiah pikiran yang tidak menetap seperti kelinci (Baca :pikiran kelinci) tak lama kemudian dia pun keluar dari garis ketenangan dan mulai beraktivitas (kerja). Seperti lagunya anak anak Tk: molompatikian kemari  sepanjang hari, aku ingin menemani sepulang sekolah bersama mu lagi menari nari. Pikiran juga serupa dengan kelinci melompat –lompat kesana –sini tapi tugas kita hanya merawatnya dengan penuh lembut dan kasih, kalau kita tidak merawatnya maka kelinci  pikiran akan tambah ganas dan kencang tetapi kalau kita rawat kelinci itu maka dia akan duduk dipangkuan kita.
  Saya disarankan sama guru gede prama untuk tidak memaksa pikiran untuk diam atau mengarahkan dengan paksaan, karena apapun boleh terjadi didalam pikiran kita cukup mengamati dan menyadarinya dengan rasa syukur dan senyuman yang manis seperti halnya kita bermain dengan kelinci.
   Setelah pikiran keluar dari garis ketenangan batin kita tidak boleh marah, atau menyalahkan pikiran. Saya disarankan sama guru Gede prama untuk tidak mempertanyakan tertang apa yang terjadi sebab sesuatu itu muncul pasti akan berakhir. Semuanya akan hilang yang ada hanya kekeosongan itu. Pikiran setelah meluncur kedalam, berdiam disana selama la mau dan setelah itu kembali keluar terus begi sesampai pikiran itu tidak terpengaruhi oleh karma (kerja) kita tidak bisa menyuruh la tinggal selama lamanya di sana juga kita tidak bisa mencegah la keluar dan kita tidak akan mengerti persis bagaimana la tinggal di dalam batin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar