Jumat, 03 Mei 2013

Tetesan Embun Pencerahan



       Sayangnya, Pencerahan tidak bisa didapatkan melalui keriuhan kata- kata , pamer, kepintaran , apalagi seorang perang logika. Meminjam Confusius Pencarahan hanya bisa dialami oleh siapa saja yang tekun mengerti dan melaksanakan. Laksanakan ajaran suci kemudian baru pintu pengertian mendalam mungkin  terbuka. Datang  dengarkan, praktekkan meditasi, kemudian lihat bagaimana ruang-ruang didalam yang gelap dari satu kehidupan ke kehidupan lain oleh ketidaktahuan dan keamarah,  Tiba tiba diterangi oleh cahaya (vidya ) kesadaran. kalau sudah diterangi cahaya pemahaman seperti ini, Mudah dimaklumi seorang yogi atau petapa yang menghabiskan waktu lama sekali dalam diam, melatih tubuh dalam kesederhanaan, mengistirahatkan pikiran dalam keheningan    Bagi orang orang tersebut serupa merasakan kelembutan air dengan sentuhannya , mirip dengan menikmati sejuknya embun dipagi hari. Dengan cara bangun pagi, demikian juga dengan meditasi. Keindahan meditasi hanya terbuka pada siapa saja yang sudah melaksanakannya. Sesederhnanya meditasi membiasakan pikiran, Dari pikiran negatif  yang kacau, menuju pikiran yang positif yang penuh kasih sayang  yang berujuk pada pikiran yang alamiah (serupa alam). Perpindahan pikiran negatif  menuju pada pikiran yang positif berunjuk pada kesempurnaan alam. keberhasilan  amat ditentukan oleh seberapa sempurna seseorang yang memperaktekkan kesadaran dalam kesehariannya. Sebagaimana dialami manusia kebanyakan pikiran yang belum diterangi oleh cahaya kesadaran adalah sumber konflik dan penyakit, Intevensi formasi melalui obat abatan  yang ditujukan oleh banyak penelitan dan Obat-obatan tersebut hanya membantu meringankan seseorang dari gejala. Tidak pernah sepenuhnya menyembuhkan, terutama karena obat tidak pernah sempurna mengembalikan keseimbangan  tubuh, spirit, pikiran, dan melalui meditasi sekurang-kurangnya dari pikiran yang negatif menjadi pikiran yang positif seseorang sudah mendekati titik balik keseimbangan dan kesembuhan.

   Lebih lebih bila seseorang bisa mencapai kesempurnaan dalam meditasi maka keseimbangan dicapai dengan senatural garam yang asin dan senatural gula yang manis tanpa paksaan, Bila Meditasi seseorang sudah sempurna serupa tetesan embun yang jatuh dari dedaunan di pagi hari, Keseimbangan dan kesempurnaana yang diproleh secara tidak Dipaksakan semuanya akan berjalan secara alamiah, yang serupa alam siang malam, terus berputar, awan putih  dan awan hitam terus berganti (baca;awan putih bergegas pergi) dan hari, bulan, tahun terus Berganti. Semua hal tersebut sama dengan  bentuk-bentuk pikiran, perasaan, persepsi didalam yang Serupa dengan alam, terus berganti berubah, Yang tetap adalah perubahan itu sendiri, melawan perubahan itulah penderitaan, sedangkan mengalir bersama perubahan itulah keheningan dan kedamaian, Dan menyaksikan perubahan itulah meditasi sejuk embun pagi.

 

 

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar