Tatkala kita terbawa arus pikiran makan tidak
ada yang mengasi tahu bahwa inilah kebodohan karena proses tersebut berlangsung
dengan cepat sulit di hentikan. Walaupun didalam ajaran pantanjali tentang
pengaturan kerlap kerlip pikiran tetapi kita tidak mengetahui berapa meterkah
kita jatuh, apa yang kita sadari adalah tatkala kita sudah terasa sakit karena
terbentur oleh kerasnya tanah. Begitu juga pikiran disaat pikiran terpengaruh
dan terbawa arus kerja pada
apa yang kita kehendaki
kita tidak akan sadar, tetapi disaat sudah terjatuh baru kita menyadari
akibatnya.
Meminjam kutipannya guru gede prama dari mana datangnya penderitaan dan
kebahagiaan. Mereka datang dari
persesi atau pikiran yang selalu mengalir. Penderitaan bukanlah hukuman tuhan ,
penderitaan bukan godaan setan tetapi penderitaan itu desebabkan oleh kerlap
kerlip pikiran kita, kebahagiaan juga serupa semuanya itu disebabkan oleh
goyahnya pikiran akibat pikiran telah terpengaruhi oleh kondisi kerja (kerja).
Itu sebab nya maha rsi patanjali mengajarkan kita semua untu mengamati naik
turunnya, kerlap- kerlip pikiran kita sendiri. Manakala kita sudah mengetahui
dengan pengetahuan yang sejalan dengan kebenaran (truth) maka pikiran akan
alamiah, tanpa pemaksaan pikiran akan bergerak lembut menuju kedalam dan
membukakan pintu kedamaian. Itu yang disebut dengan pembebasan atau moksa.
Untuk mencari ketenangan
pikiran maka didalam ajaran yang saya ikuti mengajarkan praktik samadhi. Berlatih jenjang samadhi yang mendalam,
bila orang lain memperdebatkan teori tentang ketenangan pikiran biarkan itu
urusan mereka. Namun kita tidak perlu perduli berapa teori yang mereka
perdebatkan. Tapi yang penting praktik kita di saat ini. Ketika sesuatu itu muncul baik
sedikit maupun banyak biarkan itu terjadi sebab kita tidak bisa mencegahnya muncul.
Mengambil pendekatan guru saya menyebutkan sebagai titik’ yang mengetahui’
(knowing). Ketika kita mengetahui sesuatu yang akurat atau kekal hanyalah kebenaran, maka kita akan
mengetahui seperti apakah pikiran itu dan segala aktivitas pikiran yang tidak
pernah perhenti.
Saya sudah memperaktikan yoga samadhi tanpa
banyak teori , saya hanya mengetahui bahwa jalan yang saya ikuti dimulai dari
hal- hal yang sederhana yaitu, menaati praturan kitab suci, kedamaian dan
kebijaksanaan. Peraturan merupakan hal yang terindah dalam perjalan permula.
Sebab dari peraturan itu kita akan mengetahui batas- batas dari diri kita dan
menunjukan arah menuju kedamaian. Kedamaian yang mendalam dari smadhi merupakan
indahnya jalan tengah dan kebijaksanaan merupakan akhir perjalanan kita.
Terbagi menjadi tiga bagian tetapi ujugnya menjadi satuserupa dengan aliran
sungai (baca: Aliran sungai) tetapi dari sekian banyak aliran sungai pada
akhrinya bertemu dilautan biru atau identik dengan pembebasan. Dengan demikian
bagaimanapun kesempurnaan itu memerlukan kebijaksanaan, perlu pengetahuan untuk
mengetahui tindakan tindakan kita dan untuk melihan konsenkuensi seseorang
serta kita menumbuhkan pengetahuan dan kebijaksanaan untuk mencapai kebenaran
hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar