Selasa, 23 April 2013

Gelombang kehidupan





      KEHIDUPAN manusia adalah kehidupan yang ‘ jatuh bangun ‘.Sang pencipta tidak pernah menjanjikan langit yang selalu biru, namun satu hal yang pasti, setelah hujan redah selalu tampak pelangi.bukan perkara bagaimana kita gagal atau menghadapi masalah, namun yang terpenting adalah bagaimana kita bangkit dari kegagalan tersebut dan mulai melakukan pembaharuan agar hal serupa tidakterulang kembali. Pada kenyataannya, ada begitu banyak    manusia yang dengan mudah melakukan vonis terhadap dirinya sendiri dan sekaligus memastikan bahwa tidak bisa melakukan apa-apa,lantaran sudah pernah melakukan kesalahan yang fatal.keberhasilan bukan diukur dari posisi yang telah di capai seseorang dalam kehidupan, melainkan dari rintangan-rintangan yang diatasinya saat berusaha untuk berhasil. Di sinilah letak nilai kehidupan yang bermakna tersebutPengalaman bukan apa yang terjadi pada seseorang, melainkan apa yang dilakukan seseorang terhadap apa yang terjadi kepadanya. Mungkin itu pengalaman pahit yang menyisakan duka atau pengalaman manis yang memotivasi kita untuk membuat hidup menjadi lebih hidup.apaun itu, bukan peristiwanya yang penting,melainkan sejauh mana kita merespon peristiwa tersebut. demikian tragis telah merebut optimisme seseorang. 
     Manusia diberi akal, hati nurani, dan dorongan oleh Sang Pencipta untuk bangkit dari setiap kegagalan dan peistiwa yang begitu menekan. Tidak ada masalah ynag terlalu besar untuk dihadapi,tidak ada langkah yang terlau panjang untuk dijalani, dan tidak ada ornag yang sulit untuk terkadangpengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan cendrung membuat seseorang menjadi pesimis melihat kehidupan ini.Lebih hebatnya lagi, peristiwa kecil yang terjadi dapat berkembang dalam pikiran seseorang melalui imajinasinya sehingga seolah-olah peristiwa tersebut dihadapi ketika kita mampu menyikapi setiap peristiwa yang terjadi dengan hati Yang jernih dan kepala dingin. Seseorang filsuf pernah bertutur “Kita tidak bisa mengukur berapa tingginya sebuah gunung hingga kita sudah berada di puncaknya dan mengatakan bahwa sebernarnya tinggi gunung tidak seberapa. “Artinya,jangan pernah menyerah sebelum pernah mencoba. Kekuatan terbesar untuk menyelesaikan pekerjaan adalah pada saat kita berani untuk memulainya. Bukankah seribu langkah kedepan dimulai dari langkah pertama. Ketika peristiwa menekan dan hampur putus asa,percayalah bahwa hal tersebut tidak akan melebihi kekuatan kita sebagai manusia yang notabene dicipta sebagai ciptaan yang paling sempurna di antara seluruh ciptaannya. Mungkin langkah-langkah praktis yang pernah di  lakukan adalah dengan mengidentifikasi secermat mungkin peristiwa ynag kita alami, mungkin memang itu adalah sebuah dari perbuatan selama ini.Kalaupun datangnya dari orang lain,dengan bijaksana kita mealakukan onstrospeksi diri,:Ada apa dengan diri kita sehingga ornag lain berbuat demikian? “ ketika peritiwa tersebut adalah peristiwa alam yang demikian dasyat, maka mata imanlah yang melihat. Bukankah Sang Pencipta yang kita percayai adalah khalik langit dan bumi sebagai alam yang dasyat tersebut? Langkah berikut adalah dengan selalu membuka jalan silahturahmi dengan orang lain untuk membagi pengalaman.Dalam percakapan yang berbagi tersebut, setidaknya akan mengurangi beban mental dan memungkinkan kita untuk menemukan solusi untuk bangkit Langkah terakhir yang penting adalah dengan banyak membaca buku-buku  bermutu tentang kehidupan, terutama Kitab Suci karena disinilah sumber kekuatan kita untuk memaknai setiap peristiwa yang terjadi.
‘’Orang tidak dapat menemukan lautan biru kecuali ia memiliki keberanian Jika seseorang sembunyi dari sebuah masalah,maka dia tidak akan sukses’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar